Pengertian Panen
- Panen merupakan pekerjaan akhir dari budidaya tanaman (bercocok tanam), tapi merupakan awal dari pekerjaan pascapanen, yaitu melakukaan persiapan untuk penyimpanan dan pemasaran.
- penen adalah kegiatan pemungutan (pemetikan) hasil sawah atau ladang)
- Harvest is the process of gathering mature crops from the fieldsharvest is to reap the rewards of the activity that has sufficient crop physiological age.
Pengertian Pasca Panen
- penanganan pasca panen adalah tindakan yang disiapkan atau dilakukan pada tahapan pascapanen agar hasil pertanian siap dan aman digunakan oleh konsumen dan atau diolah lebih lanjut oleh industri
- Definisi pasca panen menurut pasal 31 UU No.12/1992, adalah “suatu kegiatan yang meliputi pembersihan, pengupasan, sortasi, pengawetan, pengemasan, penyimpanan, standarisasi mutu, dan transportasi hasil budidaya pertanian”.
- In agriculture, post harvest handling is the stage of crop production immediately following harvest, including cooling, cleaning, sorting and packing.
Kriteria Panen
- Warna daun hijau tua tetapi tidak terlalu tua
- Ukuran daun sudah berukuran besar atau berkembang penuh
- Ukuran batang sudah mulai membesar
- Pada tanaman sayuran sudah berkembang penuh tetapi belum berbunga.
Tahapan Penanganan Pasca Panen Produk Sayuran dan Tujuan Tahapan.
Penanganan
sayur dilakukan untuk tujuan penyimpanan, transportasi dan kemudian
pemasaran. Seperti halnya pada buah, langkah yang harus dilakukan dalam
penanganan sayur setelah dipanen meliputi pemilihan (sorting), pemisahan
berdasarkan umuran (sizing), pemilihan berdasarkan mutu (grading), dan
pengepakan (packing). Namun demikian, untuk beberapa komoditi atau jenis sayur
tertentu memerlukan tambahan penanganan seperti pencucian, penggunaan bahan
kimia, pelapisan (coating-waxing), dan pendinginan awal (pre-cooling), serta
pengikatan (bunching), pemotongan bagian-bagian yang tidak penting (trimming).
1. Sorting
Setelah
pencucian dengan menggunakan air yang diberikan clorin, maka proses selanjutnya
adalah pemilahan. Pemilahan terhadap sayur dilakukan untuk
memisahkan sayur-sayur yang berbeda tingkat kematangan, berbeda bentuk
(mallformation), dan juga berbeda warna maupun tanda-tanda lainnya yang
merugikan (cacat) seperti luka, lecet, dan adanya infeksi penyakit maupun luka
akibat hama.
2. Sizing
Pengukuran
sayur dimaksudkan untuk memilah-milah sayur berdasarkan ukuran, berat
atau dimensi terhadap sayur-sayur yang telah dipilih (proses di atas –
sorting). Proses pengukuran sayur dapat dilakukan secara manual
maupun mekanik.
3. Grading
Pada tahapan
ini, sayur-sayur dipilah-pilah berdasarkan tingkatan kualitas pasar
(grade). Tingkatan kualitas dimaksud adalah kualitas yang telah ditetapkan
sebagai patokan penilaian ataupun ditetapkan sendiri oleh produsen. Pemilihan
kualitas sayuran dapat berdasarkan ukuran, bentuk, kondisi, dan tingkat
kemasakan. Tahapan ini tentunya sangat penting bagi sayuran yang ditujukan
untuk pasar segar. Namun tahapan ini tidak perlu dilakukan bilamana
sayuran ditujukan untuk proses pengolahan.
4. Trimming,
waxing, coating, dan curing
Trimming
diartikan sebagai pemotongan bagian-bagian sayur yang tidak dikehendaki karena
mengganggu penampilannya. Bagian yang dipotong tersebut biasanya perakaran
maupun daun-daun tua maupun mongering seperti pada lobak, wortel, bayam,
seledri, dan selada. Sedangkan curing merupakan tindakan
penyembuhan luka pada komoditi panenan. Luka dapat disebabkan karena pemotongan
maupun luka goresan dan benturan saat panen. Curing sering diterapkan pada
sayuran seperti bawang-bawangan dan kentang, yaitu dengan cara membiarkan
komoditi terkena sinar matahari sejenak setelah panen atau dengan perlakuan
pemanasan dengan menggunakan uap secara terkendali. Waxing atau coating
merupakan pelapisan permukaan sayuran agar menambah baik
penampilannya. Pelapisan dimaksudkan untuk melapisi permukaan sayur
dengan bahan yang dapat menekan laju respirasi maupun menekan laju transpirasi
sayur selama penyimpanan atau pemasaran. Pelapisan juga bertujuan untuk
menambah perlindungan bagi sayur terhadap pengaruh luar. Beberapa penelitian
membuktikan bahwa pelapisan dapat memperpanjang masa simpan dan menjaga
produk segar dari kerusakan seperti pada tomat, timun, cabe besar, dan terong.
Pelilinan (waxing) merupakan salah satu pelapisan pada sayur untuk menambah
lapisan lilin alami yang biasanya hilang saat pencucian, dan juga untuk
menambah kilap sayur. Keuntungan lain pelilinan adalah menutup luka yang ada
pada permukaan sayuran. Pelilinan atau pelapisan digunakan untuk
memperpanjang masa segar komoditi sayur atau memperpanjang daya tahan
simpan sayur bilamana fasilitas pendinginan (ruang simpan dingin) tidak
tersedia.
5. Packing
Pengepakan
sayur untuk konsumen sering dilakukan dengan membungkus sayur dengan
plastik ataupun bahan lain yang kemudian dimasukkan ke dalam wadah (kontainer)
yang lebih besar. Bahan pembungkus lainnya dapat berupa bahan pulp maupun
kertas. Sayur-sayur dalam wadah disesuaikan dengan kualitas yang diinginkan.
Dalam satu wadah dapat terdiri hanya satu sayur atau terdiri dari banyak sayur.
Sayur-sayur tersebut diatur peletakannya secara rapi sehingga kemungkinan
berbenturan satu sama lainnya tidak terjadi. Sedangkan bahan wadah yang dapat
digunakan dapat berupa kertas kanton (dalam berbagai tipe dan jenis), peti
kayu, ataupun plastik. Pada sayur yang ditujukan untuk para konsumen,
pengepakan sering dilakukan dengan membungkus sayur dengan plastik ataupun
bahan lain yang kemudian dimasukkan ke dalam wadah (kontainer) yang lebih
besar. Bahan pembungkus lainnya dapat berupa bahan pulp,
polyethilen maupun kertas. Kemudian dimasukkan dalam suatu wadah. Dalam satu
wadah dapat terdiri hanya satu sayur atau terdiri dari banyak sayur. Bahan
wadah yang digunakan dapat berupa kertas kanton (dalam berbagai tipe dan jenis),
peti kayu, ataupun plastik. Faktor penting dalam pengepakan yang perlu
diperhatikan adalah bahwa bahan pembungkus setidaknya memiliki permeabilitas
terhadap keluar masuknya oksigen dan karbondioksida. Seringkali atmosfir
dalam ruang pak yang menggunakan plastic tercapai kestabilan udara yang cukup
terkendali.
Pada kondisi
tersebut biasanya kandungan oksigen rendah sedangkan karbondioksidanya lebih
tinggi baik terhadap oksigen maupun udara di luar pak (dos). Tekanan uap air
relative stabil sehingga menguntungkan untuk mempertahankan kualitas sayur
dalam simpanan.
6.
Pre-cooling
Usaha
menghilangkan panas lapang pada sayur akibat pemanenan di siang hari
disebut pre-cooling atau pendinginan awal. Seperti diketahui suhu tinggi
pada sayur yang diterima saat pemanenan akan merusak sayur selama penyimpanan
sehingga menurunkan kualitas. Makin cepat membuang panas di lapang, makin baik
kemungkinan menjaga kualitas komoditi selama disimpan. Pre-cooling dimaksudkan
untuk memperlambat respirasi, menurunkan kepekaan terhadap serangan mikroba,
mengurangi jumlah air yang hilang melalui transpirasi, dan memudahkan
pemindahan ke dalam ruang penyimpanan dingin bila sistim ini digunakan.
Perubahan Fisiologis Selama Masa Penyimpanan.
Penyimpanan
sayur yang telah dipak dalam berbagai macam wadah tentunya menunggu beberapa
saat untuk dipasarkan. Bagi sayur-sayur yang dipasarkan secara local,
mungkin saja tidak diperlukan sistim penyimpanan yang berfasilitas pendingin
namun bagi pemasaran yang berjarak jauh, maka penyimpanan yang memiliki
fasilitas pendingin sangat diperlukan. Fasilitas pendingin tersebut
diperlukan untuk menjamin agar suhu dalam ruang simpan tetap stabil.
Bilamana
dipilih metode penyimpanan dingin, maka beberapa teknik penyimpanan dingin
untuk sayur yang dapat digunakan meliputi ;
a.
pendinginan ruang (cooling room),
b.
pendinginan tekanan udara (forced-air cooling),
c.
pendinginan menggunakan air (hydro cooling),
d.
pendinginan vacuum (vacuum cooling), dan
e.
pendinginan menggunakan es batu (package icing).
Proses
respirasi yang mengendalikan pematangan dan penuaan sayur dapat lebih
dihambat dengan penyimpanan dingin yang disertai penurunan kadar oksigen
dan/atau peningkatan kadar karbondioksida dalam ruang penyimpanan. Namun
demikian, kondisi penyimpanan seperti kadar oksigen, karbondioksida dan suhu
untuk masing-masing jenis sayur berbeda satu dengan lainnya.
factor-faktor yang mempengaruhi kerusakan produk sayuran
- Faktor internal
- Respirasi : Makna dari terjadinya respirasi pada organ panenan adalah Kehilangan nilai gizi bagi konsumen dan berkurangnya mutu rasa, khususnya rasa manis, dan juga Kehilangan berat kering ekonomis.
- Transpirasi atau hilangnya air : Kehilangan air dapat merupakan penyebab utama deteriorasi karena tidak saja berpengaruh langsung pada kehilangan kuantitatif (bobot) tetapi juga menyebabkan kehilangan kualitas dalam penampilannya (dikarenakan layu dan pengkerutan), kualitas penampilan (lunak, mudah patah) dan kualitas nutri Perubahan komposisi
- Perubahan Komposisi: Tidak saja perubahan fisik yang terjadi selama proses pemasakan setelah panen. Perubahan kimiawi yang sekaligus merupakan komposisi dari komoditi panenan juga mengalami perubahan. Keduanya terjadi secara simultan, artinya apabila terjadi perubahan fisik pasti disertai terjadinya perubahan kimiawi.Perubahan-perubahan tersebut meliputi :
- Kehilangan kloropil (warna hijau) dikehendaki pada buah tetapi tidak pada sayuran,
- Perubahan asam organik, protein, asam amino dan lipid dapat mempengaruhi kualitas rasa pada kebanyakan komoditi,
- Kehilangan asam askorbat (vitamin C) merugikan kualitas nutrisi, dll
-suhu,
-kelembapan
-atmosfer
Casinos in the UK - How to find good games - GrizzGo
BalasHapusSo, what do gri-go.com we mean by “casinos in the UK”? to find a kadangpintar casino casino-roll.com and live casino games aprcasino on a apr casino mobile phone device in 2021.